BAB I TEORI
MOTIVASI
Teori Motivasi oleh
Herzberg (Teori Dua Faktor)
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik.
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik.
Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : (1)
Upah, (2) Kondisi kerja, (3) Keamanan kerja, (4) Status, (5) Prosedur
perusahaan, (6) Mutu penyeliaan, (7) Mutu hubungan interpersonal antar sesama
rekan kerja, atasan, dan bawahan.
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene.
Faktor Intrinsik meliputi : (1) Pencapaian prestasi, (2) Pengakuan, (3) Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan itu sendiri, (6) Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
Teori dua faktor Herzberg mengasumsikan bahwa hanya beberapa ciri pekerjaan dan karakteristik dapat menghasilkan motivasi. Beberapa karakteristik yang menjadi fokus manajer akan bisa menghasilkan kondisi kerja yang nyaman, tetapi tidak memotivasi karyawan. Motivasi ini diukur dengan cara mewancarai karyawan untuk menguraikan kejadian pekerjaan yang kritis.
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene.
Faktor Intrinsik meliputi : (1) Pencapaian prestasi, (2) Pengakuan, (3) Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan itu sendiri, (6) Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
Teori dua faktor Herzberg mengasumsikan bahwa hanya beberapa ciri pekerjaan dan karakteristik dapat menghasilkan motivasi. Beberapa karakteristik yang menjadi fokus manajer akan bisa menghasilkan kondisi kerja yang nyaman, tetapi tidak memotivasi karyawan. Motivasi ini diukur dengan cara mewancarai karyawan untuk menguraikan kejadian pekerjaan yang kritis.
KOMUNIKASI
§ Komunikasi searah yaitu komunikasi
yang terjadi dari guru kepada siswa. Ciri-cirinya yaitu: CBSAnya rendah,
sebagai komunikator adalah guru, sebagai komonikannya adalah siswa, proses
peragaan cenderung bersifat demonstrasi
§ Komunikasi dua arah yaitu komunikasi
antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan guru. Ciri-cirinya yaitu:
kegiatan siswa mulai nampak, guru maupun siswa sebagai komonikator.
§ Komunikasi multi arah yaitu
komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan siswa.
Ciri-cirinya yaitu: CBSAnya tinggi, guru maupun siswa sebagai komunikator,
proses pembelajaran akan terjadi lebih berfariasi, fungsi peragaan bersifat
demonstrasi dan eksperimen.
KONFLIK
Pengertian Konflik
Menurut kamus besar bahasa Indonesia
konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari
kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara
Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jika dilihat definisi secara
sosiologis, konflik senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat sehingga konflik
tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat diminimalkan.
KEPEMIMPINAN
MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis
memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap
memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang
superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan
yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada
pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan
daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan
dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1)
mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak
sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3)
mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan
kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya
kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda
dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam
kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau
terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih
lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan
tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan
militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras
dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki
kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas,
upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut
adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki
saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi
hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara
lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus
dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi
untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan
sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang
rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap
segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap
eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan
prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan
bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis
pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat
semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan
kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya
sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan
teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu
melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang
kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara
penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi
yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh
pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan
kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif
ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara
efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan
administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan
pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi
yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya
perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi
pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.
Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa
tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak
pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu,
mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para
spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota
seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
PENGEMBANGAN KARIER
Karier adalah
semua pekerjaan (jabatan)ayang dipunyai selama kehidupan kerja seseorang.
KONSEP
KARIER
“Karier”
telah digunakan untuk menunjukan orang-orang pada masing-masing peranan atau
status mereka. Literatur ilmu pengetahuan mengenai perilaku (behavioral
science) pada umumnya menggunakan istilah tersebut dengan tiga pengertian
1.
Karier sebagai suatu urutan promosi atau
pemindahan (transfer) lateral kejabatan-jabatan yang lebih menuntut
tanggungjawab atau kelokasi-lokasi yang lebih baik dalam atau menyilang hirarki
hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang.
2.
Karier sebagai penunjuk pekerjaan-pekerjaan
yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas – jalur karier.
3.
Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang,
atau serangkaian prosisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.
BAB II ALASAN
MOTIVASI
Diantara
teori motivasi yang di kembangkan oleh Dogras Mc Gregor, Abraham Maslow, David
Mc Chelland dan Herzberg teori yang terakhirlah yang di kembangkan oleh
Herzberg yang sependapat oleh saya karena di dalam teorinya ia menjelaskan “Tidak adanya
kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi
jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja
yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas
atau motivator.” Hal tersebut sudah jelas bahwa motivasi yang kuat yang akan
menghasilkan kerja yang baik.
KOMUNIKASI
Saya
lebih memilih komunikasi multi arah karena fungsi komunikasi adalah untuk
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Pada komunikasi
multi arah proses pembelajaran akan terjadi lebih berfariasi, fungsi peragaan
bersifat demonstrasi dan eksperimen
KONFLIK
Konflik
dalam bahasa adalah masalah, dimana masalah itu timbul dikarenakan oleh
berbagai hal salah satunya masalah ekonomi serta social, tetapi setiap masalah
pasti ada solusi atau cara pemecahannya. Kita tidak boleh meremehkan masalah
yang kecil karena masalah yang kecil jika terus dibiarkan maka akan membesar
karena masalah itu harus segera diselesaikan agar tidak ada masalah lain yang
masuk ke dalam masalah yang sedang kita belum selesaikan.
KEPEMIMPINAN
Pada dasarnya Tipe kepemimpinan bukan suatu hal yang mutlak
untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis gaya kepemimpinan itu
memiliki keunggulan masing-masing. Pada situasi atau keadaan tertentu
dibutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada umumnya gaya
kepemimpinan yang demokratis lebih bermanfaat. Oleh karena itu dalam
aplikasinya, tinggal bagaimana kita menyesuaikan gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan dalam keluarga, organisasi/perusahan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang menuntut diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk
mendapatkan manfaat.
PENGEMBANGAN KARIER
Pengembangan karir adalah suatu pengembangan potensi yang
bertujuan kepada hal yang baik potensi ini kita yang memilih oleh karena itu
cepat atau lambat nya pengembangan potensi di dalam diri kita di tentukan oleh
niat dan usaha kita, karena potensi yang kita miliki pasti kita tau sendiri.
Karir juga dapat berarti kerja maka pengembangan karir dapat berarti
pengembangan suatu pekerjaan yang kita miliki, mengapa pekerjaan harus kita
kembangkan ?? ya karena suatu pekerjaan menghasilkan suatu hasil. Hasil yang
kita inginkan dari pekerjaan itu biasa nya material yaitu berupa gaji atau
upah, nah hasil dari pengembangan karir itu dapat menaikan upah kita juga. Oleh
karena itu di perlukan pengembangan karier.
BAB
III KESIMPULAN
Motivasi adalah proses
yang menjelaskan tentang identitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya. Pada penjelasan teori motivasi yang dibahas ada 4 macam di
antaranya teori motivasi yang di kembangkan oleh Dogras Mc Gregor, Abraham
Maslow, David Mc Chelland dan Herzberg.
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya komunikasi ada 3 macam, yaitu komunikasi
searah, komunikasi dua arah dan komunikasi multi arah.
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan,
pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang
berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses
social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya. Cara- cara mengatasi konflik adalah salah satunya dengan cara
rujuk.
Kepemimpinan ada 8 macam diantaranya
adalah :
1. Tipe kepemimpinan kharismatis 5. Tipe
kepemimpinan Laissez Faire
2. Tipe kepemimpinan paternalitis 6. Tipe
kepemimpinan populistis
3. Tipe kepemimpinan militeristik 7. Tipe
kepemimpinan admistratif
4. Tipe kepemimpinan otokratis 8. Tipe
kepemimpinan demokratis
Karier adalah
semua pekerjaan (jabatan)ayang dipunyai selama kehidupan kerja seseorang. “Karier”
telah digunakan untuk menunjukan orang-orang pada masing-masing peranan atau
status mereka.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar