Teori Organisasi Umum Tugas Ke-2 (motivasi, komunikasi, konflik, kepemimpinan, pengembangan karier)



BAB I TEORI
MOTIVASI
Teori Motivasi oleh Herzberg (Teori Dua Faktor)
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. 

Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : (1) Upah, (2) Kondisi kerja, (3) Keamanan kerja, (4) Status, (5) Prosedur perusahaan, (6) Mutu penyeliaan, (7) Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan.

Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene.

Faktor Intrinsik meliputi : (1) Pencapaian prestasi, (2) Pengakuan, (3) Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan itu sendiri, (6) Kemungkinan berkembang.

Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
Teori dua faktor Herzberg mengasumsikan bahwa hanya beberapa ciri pekerjaan dan karakteristik dapat menghasilkan motivasi. Beberapa karakteristik yang menjadi fokus manajer akan bisa menghasilkan kondisi kerja yang nyaman, tetapi tidak memotivasi karyawan. Motivasi ini diukur dengan cara mewancarai karyawan untuk menguraikan kejadian pekerjaan yang kritis.

KOMUNIKASI
§  Komunikasi searah yaitu komunikasi yang terjadi dari guru kepada siswa. Ciri-cirinya yaitu: CBSAnya rendah, sebagai komunikator adalah guru, sebagai komonikannya adalah siswa, proses peragaan cenderung bersifat demonstrasi
§  Komunikasi dua arah yaitu komunikasi antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan guru. Ciri-cirinya yaitu: kegiatan siswa mulai nampak, guru maupun siswa sebagai komonikator.
§  Komunikasi multi arah yaitu komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. Ciri-cirinya yaitu: CBSAnya tinggi, guru maupun siswa sebagai komunikator, proses pembelajaran akan terjadi lebih berfariasi, fungsi peragaan bersifat demonstrasi dan eksperimen.

KONFLIK
Pengertian Konflik
Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. 
Jika dilihat definisi secara sosiologis, konflik senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat sehingga konflik tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat diminimalkan. 



KEPEMIMPINAN
MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.

6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

PENGEMBANGAN KARIER
Karier adalah semua pekerjaan (jabatan)ayang dipunyai selama kehidupan kerja seseorang.
 KONSEP KARIER
 “Karier” telah digunakan untuk menunjukan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka. Literatur ilmu pengetahuan mengenai perilaku (behavioral science) pada umumnya menggunakan istilah tersebut dengan tiga pengertian
1.      Karier sebagai suatu urutan promosi atau pemindahan (transfer) lateral kejabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggungjawab atau kelokasi-lokasi yang lebih baik dalam atau menyilang hirarki hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang.
2.      Karier sebagai penunjuk pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas – jalur karier.
3.      Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang, atau serangkaian prosisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.

BAB II ALASAN
MOTIVASI
Diantara teori motivasi yang di kembangkan oleh Dogras Mc Gregor, Abraham Maslow, David Mc Chelland dan Herzberg teori yang terakhirlah yang di kembangkan oleh Herzberg yang sependapat oleh saya karena di dalam teorinya ia menjelaskan “Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.” Hal tersebut sudah jelas bahwa motivasi yang kuat yang akan menghasilkan kerja yang baik.
KOMUNIKASI
Saya lebih memilih komunikasi multi arah karena fungsi komunikasi adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Pada komunikasi multi arah proses pembelajaran akan terjadi lebih berfariasi, fungsi peragaan bersifat demonstrasi dan eksperimen
KONFLIK
Konflik dalam bahasa adalah masalah, dimana masalah itu timbul dikarenakan oleh berbagai hal salah satunya masalah ekonomi serta social, tetapi setiap masalah pasti ada solusi atau cara pemecahannya. Kita tidak boleh meremehkan masalah yang kecil karena masalah yang kecil jika terus dibiarkan maka akan membesar karena masalah itu harus segera diselesaikan agar tidak ada masalah lain yang masuk ke dalam masalah yang sedang kita belum selesaikan.
KEPEMIMPINAN
Pada dasarnya Tipe kepemimpinan bukan suatu hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis gaya kepemimpinan itu memiliki keunggulan masing-masing. Pada situasi atau keadaan tertentu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada umumnya gaya kepemimpinan yang demokratis lebih bermanfaat. Oleh karena itu dalam aplikasinya, tinggal bagaimana kita menyesuaikan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam keluarga, organisasi/perusahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang menuntut diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk mendapatkan manfaat.

PENGEMBANGAN KARIER
Pengembangan karir adalah suatu pengembangan potensi yang bertujuan kepada hal yang baik potensi ini kita yang memilih oleh karena itu cepat atau lambat nya pengembangan potensi di dalam diri kita di tentukan oleh niat dan usaha kita, karena potensi yang kita miliki pasti kita tau sendiri. Karir juga dapat berarti kerja maka pengembangan karir dapat berarti pengembangan suatu pekerjaan yang kita miliki, mengapa pekerjaan harus kita kembangkan ?? ya karena suatu pekerjaan menghasilkan suatu hasil. Hasil yang kita inginkan dari pekerjaan itu biasa nya material yaitu berupa gaji atau upah, nah hasil dari pengembangan karir itu dapat menaikan upah kita juga. Oleh karena itu di perlukan pengembangan karier.

BAB III KESIMPULAN
Motivasi adalah proses yang menjelaskan tentang identitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Pada penjelasan teori motivasi yang dibahas ada 4 macam di antaranya teori motivasi yang di kembangkan oleh Dogras Mc Gregor, Abraham Maslow, David Mc Chelland dan Herzberg.
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya komunikasi ada 3 macam, yaitu komunikasi searah, komunikasi dua arah dan komunikasi multi arah.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Cara- cara mengatasi konflik adalah salah satunya dengan cara rujuk.


Kepemimpinan ada 8 macam diantaranya adalah :
1. Tipe kepemimpinan kharismatis                              5. Tipe kepemimpinan Laissez Faire
2. Tipe kepemimpinan paternalitis                              6. Tipe kepemimpinan populistis
3. Tipe kepemimpinan militeristik                               7. Tipe kepemimpinan admistratif
4. Tipe kepemimpinan otokratis                                  8. Tipe kepemimpinan demokratis
Karier adalah semua pekerjaan (jabatan)ayang dipunyai selama kehidupan kerja seseorang. “Karier” telah digunakan untuk menunjukan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka.

Sumber :




0 komentar:

Posting Komentar